Rameune.com, Aceh Selatan – Eceng gondok selama ini dianggap sebagai gulma air yang kerap menjadi masalah bagi para nelayan dan petani tambak. Saat ini tanaman tersebut telah menutup permukaan muara sungai di Gampong Pasie Kuala Ba’u, Kluet Utara. Senin (24/05/21).
Kondisi ini telah menyebabkan terganggunya mata pencaharian masyarakat di 4 desa yaitu Pasie Kuala Ba’u, Kedai Padang, Simpang Tiga dan Suaq Geringging, Kluet Utara. Dimana mayoritas masyarakat disini umumnya berprofesi sebagai nelayan.
Namun mahasiswa Politeknik Aceh Selatan mampu mengubah eceng gondok menjadi komoditi yang bernilai ekonomis. Dimana tahap awal ini akan diproduksi menjadi pupuk kompos.
Tentunya kegiatan ini akan berdaya guna selainnya membersihkan muara sungai dan kemudian memudahkan masyarakat menjaring ikan, serta budidaya ikan media keramba.
Kegiatan ini merupakan penjajakan awal kerjasama BUMG Bersama Sepakat Mandiri Sejahtera Kluet Utara dan Politeknik Aceh Selatan dengan memampaatkan eceng gondok menjadi pupuk kompos.
Pada kesempatan ini Camat Kluet Utara Misbah, S.Ag mengatakan
kegiatan ini berdampak positif bagi masyarakat, selain normalisasi muara sungai dan para nelayan bisa menjaring ikan kembali, serta eceng gondok bisa dijadikan pupuk organik.
“Pupuk kompos ini sebagai alternatif kekurangan pupuk an organik (kimia) yang mahal, karena pupuk kompos lebih murah dan bisa dibuat sendiri”, kata Camat Misbah.
Sementara itu direktur Politeknik Aceh Selatan Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc mengatakan, kegiatan ini merupakan respon cepat Poltas terhadap permasalahan di masyarakat dan selanjutnya Politeknik Aceh Selatan akan mengelar pelatihan pemamfaatan eceng gondok menjadi pupuk kompos dalam waktu dekat ini dengan melibatkan masyarakat setempat.
“Bersama mahasiswa Politeknik Aceh Selatan kami mencoba mengatasi masalah nelayan di Pasie Kuala Ba’u yang merasa dirugikan oleh kehadiran tanaman eceng gondok yang memadati seluruh badan air sehingga menyulitkan mereka menangkap ikan”, kata Dr. Yasar.
Lanjutnya, sekarang kami melihat masalah menjadi peluang, salah satu upaya yang akan kami lakukan adalah memanfaatkan gulma air berdaun lebar tersebut sebagai bahan baku pembuatan kompos.
Berikutnya, kita juga akan manfaatkan eceng gondok dengan berbagai pemanfaatan bernilai ekonomis lainnya. Insya Allah badan air bersih kembali, nelayan tidak terganggu lagi, petani terbantu dengan pupuk organik, dan bisa mendatangkan income bagi masyarakat, pungkas Dr. Yasar.
Kegiatan langsung mendapat dukungan positif dari Kadis Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh Selatan, Agustinur, SH dan Camat Kluet Utara, Misbah, S.Ag serta seluruh Keuchik di desa terdampak.