Rameune.com – AMPES menilai dalam kejadian terkait guru honor yang gaji nya hanya 9 bulan saja di bayar menganggap eksekutif dan legislatif terkesan seperti lempar batu sembunyi tangan.
Hasbi bancin selaku ketua AMPES sangat menyayangkan atas apa yang terjadi di guru honorer padahal guru adalah tombak majunya sebagai mutu pendidikan.
Sangat di sayangkan inilah adalah wujud ketidak seriusan pemerintah dalam memajukan pendidikan di kota Subulussalam” menurut Hasbi bancin.
Eksekutif dan legislatif yang selama ini menjadi harapan guru untuk menuntaskan permasalahan gaji tetapi belum sepenuhnya memperhatikan penuh dunia pendidikan terkhusus gaji guru honor.
Hasbi bancin menambahkan pendidikan adalah garda terdepan dalam memajukan kota Subulussalam namun sayang di negeri Sada kata tak ada gunanya.
Kami meminta kadis pendidikan dan pihak DPRK jangan saling lempar tanggung jawab lebih baik terbuka ke hadapan publik.
Eksekutif dan legislatif tidak ada yang bisa di percaya lagi.
Mulai hari ini kami nyatakan atas nama Aliansi Mahasiswa dan pemuda Subulussalam bahwasanya eksekutif dan legislatif lagi tidak bisa di percaya.
Terakhir Hasbi bancin sampaikan jangan buat drama di tengah pandemic di kota Subulussalam yang sama-sama kita cintai ini.