Rameune.com, Aceh Timur – Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny Hariyanto, mengkritik sejumlah anggota DPR – RI asal Aceh yang dinilai minim perhatiannya terhadap kondisi fakir – miskin di Aceh Timur.
Ronny mendesak sejumlah wakil rakyat asal Aceh di senayan itu meningkatkan perhatiannya dan serius membantu pemerintah daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat demi menghapuskan kemiskinan kronis di Aceh Timur.
“Kita minta semua anggota DPR – RI asal Aceh ikut kerja keras untuk menghapuskan kemiskinan kronis di Aceh Timur ini, jangan hanya butuh suara rakyat miskin ketika pemilu saja,” kata Ronny, Jumat (13/08/2021).
Putera Idi Rayeuk itu mendesak anggota DPR-RI yang selama ini mendulang suara di Aceh Timur untuk mencarikan berbagai solusi setidaknya demi menghapuskan kondisi kemiskinan kronis di daerah bekas konflik terparah di masa silam itu.
“Aceh Timur ini sejak masa konflik hingga saat ini masyarakatnya masih hidup dalam kesengsaraan dan kemiskinan kronis, sangat parah, harusnya DPR – RI bisa mengkomunikasikannya secara intensif ke pemerintah pusat agar Aceh Timur lebih diperhatikan, setidaknya orang – orang yang terlalu parah kemiskinannya bisa diselamatkan dulu, karena Pemerintah Aceh Timur sendiri tampak tidak jelas arahnya soal solusi pengentasan kemiskinan,” cetus Ronny.
Dia mengakui bahwa selama ini sejumlah anggota DPR – RI diketahui banyak menurunkan berbagai program berbasis APBN, namun menurutnya hal itu belum begitu mengena pada luasnya kemiskinan kronis yang menganga di Aceh Timur hingga detik ini.
“Banyak memang program pembangunan dan lainnya yang mereka turunkan selama ini, dan itu tentunya ada keuntungan tersendiri bagi mereka, tapi yang jelas semua itu belum mampu bahkan terkesan tidak menyentuh kondisi – kondisi kemiskinan kronis di Aceh Timur ini, buktinya masih banyak masyarakat hidup sangat kekurangan, bahkan tinggal di gubuk – gubuk yang bocor dan nyaris roboh,” ungkap Ketua Forum Pers Independen Indonesia (FPII) Provinsi Aceh itu.
Dia meminta anggota DPR – RI secara kolektif dan bergotong – royong membulatkan perhatiannya pada berbagai solusi untuk mengatasi problem sosial yang sangat memilukan itu.
“Di sini juga sangat banyak korban konflik, maka mereka mesti fokuskan Aceh Timur, agar tahun – tahun kedepan angka kemiskinan kronis bisa ditekan, jangan hanya bantu alakadarnya saja, karena yang miskin akan tetap miskin bila hanya dibantu setoples kerupuk, tapi desak pemerintah pusat untuk prioritas mensejahterakan Aceh Timur,” pungkas alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya.
(Bayu)