Rameune.com, Aceh Selatan – Nurul Hidayati dan Yati Humaira mampu mempersembahkan prestasi yang membanggakan di ajang kompetisi berjudul talk show Mahasiswa Indonesia – Malaysia yang digelar secara virtual Senin, 8 Februari 2021. Kegiatan ini diikuti oleh 12 perguruan tinggi yang terdiri-dari 6 kampus nasional dan 6 kampus dari negara-negara jiran Malaysia, Selasa (09/02/2021).
Dari kampus nasional terdiri-dari: Universitas Syiah Kuala (USK), Politeknik Caltex Riau (PCR), Universitas Widya Kartika Surabaya (Uwika), Politeknik Aceh Selatan (Poltas), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), dan Akfar YPPM Mandiri Banda Aceh.
Sementara dari negara jiran Malaysia terdiri-dari Universiti Malaysia Sabah (UMS), Universiti Teknologi Mara (UiTM), Universiti Malaysia Pahang (UMP), Universiti Putra Malaysia (UPM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), dan Kolej Universiti Polytech Mara Kuala Lumpur (KUPTM).
Prestasi ini diumumkan oleh dewan juri atau tim penilaian yang terdiri-dari Ketua, Dr. Jurry Foo dari Universiti Malaysia Sabah (UMS), anggota, Mohd. Khairy Komarudin dari Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM), Dr. Indera Sakti Nasution dari Universitas Syiah Kuala (USK), dan Devi Satria Saputra dari Politeknik Aceh Selatan (Poltas).
Berdasarkan hasil penilaian dan keputusan dewan juri, Akademi Farmasi YPPM Mandiri berhasil meraih juara kedua presenter terbaik dan menjadi kampus terinovatif ketiga. Untuk kategori presenter terbaik ini dimenangkan oleh pertama, Mohd. Iman bin Azhar (UMS), kedua Nurul Hidayati (YPPM) dan ketiga Andrew Saragih (USK).
Sedangkan untuk kategori kampus terinovatif terdiri-dari pertama, Kolej Universiti Polytech Mara Kuala Lumpur (KUPTM), Kedua, Universiti Malaysia Sabah (UMS) dan ketiga Kampus Akfar YPPM Mandiri Banda Aceh.
Direktur Akademi Farmasi YPPM Mandiri, Rosa Mardiana, ST., MT, mengaku sangat bangga atas prestasi mahasiswanya, ini membuktikan mahasiswa kita mampu bersaing di tingkat nasional maupun regional.
Direktur Akademi Farmasi YPPM Mandiri juga menaruh harapan besar ke depan, agar mahasiswa lebih kreatif dan Inovatif lagi, mengingat daerah Aceh masih banyak potensi alam yang bisa dijadikan produk.