Rameune.com, Subulussalam – Demisioner Ketua Umum Himpunan Pelajar Perantauan Syekh Hamzah Al-Fansuri ( HPP-SHaF) Pariode 2018-2020 Hasbi Bancin menilai Walikota Subulussalam melalui Kepala Dinas Pendidikan Subulussalam tidak serius mengurus masalah organisasi Kemahasiswaan setelah membiarkan berlarut-larutnya konflik internal di kepengurusan organisasi HPP-SHaF itu.
Sekarang ini muncul kesan kuat di kalangan mahasiswa bahwa Pemerintah, dengan sikap tak tegasnya, memang sengaja memperpanjang konflik di tubuh organisasi mahasiswa di Kota Subulussalam.
Hasbi mencontohkan terkait dengan Dualisme Musyawarah Besar HPP-SHaF dari tahun lalu yang melahirkan dualisme kepemimpinan HPP-SHaF sampai saat ini Walikota Subulussalam gagal menyatukan hal tersebut.
“Harus ada ketegasan, misalnya pihak Pemko membuat solusi agar semuanya bisa bersatu dalam satu Forum Mubes HPP-SHaF”, kata Hasbi, Kamis (04/02).
Sementara itu, lanjutnya, di tengah konflik yang belum selesai, beradar kabar bahwa akan ada pelantikan Ketua HPP-SHaF oleh Walikota Subulussalam terhadap Abdul Sapri yang terpilih dalam Mubes yang diselenggarakan oleh cuma dua Paguyuban Mahasiswa Kecamatan, yaitu Kecamatan Simpang Kiri dan Penanggalan.
“Kalau kabar ini benar tentunya Walikota mencoba memperlihatkan sesuatu yang tidak baik dan terkesan memilah kepada mahasiswa kecamatan tertentu, bagaimana tidak Dualisme belum selesai sudah main lantik saja”, ujar Hasbi
Untuk itu Hasbi menghimbau kepada Walikota Subulussalam untuk mengambil sikap tidak melantik yang manapun sebelum masalah Dualisme di tubuh HPP-SHaF dapat diselesaikan.
“Dengan melantik satu pihak ini akan menimbulkan perpecahan di kalangan mahasiswa dan akan merugikan organisasi HPP-SHaF ini sendiri, karena kesannya HPP-SHaF ini bukan lagi milik Mahasiswa Kota Subulussalam tapi milik dua Paguyuban Mahasiswa Kecamatan dan Walikota Subulussalam”, kata Hasbi.
Hasbi juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa kota Subulussalam yang menentang sikap Walikota yang mengambil keputusan sepihak ini untuk sama-sama bersuara dan menyampaikan sikap mosi Tidak Percaya kepada Pemerintahan Bintang-Salmaza.
Mari sama-sama kita viralkan mosi tidak percaya kepada Pemerintahan Bintang-Salmaza, karena seperti sengaja memecah belah Mahasiswa. tutup Hasbi Bancin.