Dieng dengan bentangan alamnya yang mempesona, bagaikan negeri diatas awan. Berada pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut menjadikan udara Dieng sejuk dan segar khas hawa pegunungan. Karena keindahannya yang menakjubkan inilah, Dieng diyakini sebagai tempat yang sakral dan tempat bersemayamnya para dewa dan dewi yang selama ini hanya ada dalam legenda.
1. Fenomena Kabut Abadi
Fenomena kabut tebal serta cuaca dingin selalu menjadi tantangan dalam menggapai keindahan Dieng yang memiliki balutan cerita kuno di dalamnya. Kabut tebal yang datang di saat hari menjelang gelap ini merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi di daerah dataran tinggi atau di pegunungan.
Sejak abad ke 7 Masehi atau bahkan sebelumnya, Dieng tetap indah tak terkira dengan balutan kabut abadi yang memunculkan nuansa mistis nan eksotik.
2. Fenomena Embun Upas
Embun upas atau embun racun merupakan fenomena embun yang membeku. Embun upas biasanya muncul pada puncak musim kemarau atau sekitar bulan Juli – Agustus di saat suhu udara di Dieng mencapai 0° C waktu pagi hari. Embun upas ini disebut embun racun karena sifatnya yang merusak tanaman pertanian khususnya kentang sehingga menyebabkan kerugian yang besar bagi para petani Dieng.
3. Dieng Plateau Theater (DPT)
Dieng Plateau Theater merupakan sarana wisata berupa bioskop film yang khusus memutar film dokumenter tentang informasi peristiwa alam yang terjadi di Dieng, seperti halnya peristiwa Sinila. Peristiwa Sinila merupakan peristiwa keluarnya gas beracun dari kawah Sinila yang terjadi tahun 1979 dan memakan puluhan korban jiwa meninggal dunia karena keracunan gas.
Sarana Dieng Plateau Theater ini digagas oleh Mantan Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Mardiyanto. Bioskop Dieng Plateau Theater ini dibuka pada pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB dengan durasi waktu pemutaran film sekitar 20 menit. Dengan menonton film ini, wisatawan diharapkan bisa mengerti dan memiliki wawasan pengetahuan tentang: Sejarah Dieng; Geografi Dieng; Adat, Masyarakat dan Budaya Dieng; Fenomena Alam Dieng, dan; Mata Pencaharian Masyarakat Dieng. Banyak sekali informasi tentang kawasan wisata Dieng bisa anda dapatkan di Dieng Plateau Theater.
Dieng Plateau Theater juga meiliki rangkaian replika pegunungan yang dipamerkan untuk para pengunjung berupa: Gunung Prau, Gunung Juranggrawah, Gunung Pangonan, Gunung Sipandu, Gunung Nagasari, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Gajah Mungkur. Lokasi Dieng Plateau Theater berada di atas Kompleks Telaga Warna dan di bawah Bukit Ratapan Angin. Untuk menuju ke Dieng Plateau Theater, Anda bisa juga melalui jalan setapak dari Telaga Warna atau melewati jalan raya sesuai petunjuk jalan yang ada.
4. Pertunjukan Jazz Atas Awan
Pertunjukan musik jazz sebenarnya bukan budaya lokal masyarakat Dieng. Pertunjukan musik jazz ini lebih sebagai pelengkap dari rangkaian acara Dieng Culture Festifal (DCF) yang rutin diselenggarakan di Dieng. Irama jazz yang kurang easy listering, terlalu berat untuk dinikmati oleh sebagian besar masyarakat Dieng.
Mungkin bagi sebagian orang karena belum terbiasa, sehingga belum bisa merasakan nikmatnya mendengarkan musik jazz. Seperti halnya minum kopi, orang belum akan merasakan nikmatnya minum kopi, tapi nantinya sekali merasakan nikmatnya minum kopi, akan menjadi ketagihan. Seperti itulah music jazz
Dalam 4 tahun terakhir, pertunjukkan musik jazz selalu mengawali Even Dieng Culture Festifal (DCF) yang dikemas apik dengan titel JazzAtasAwan.